UBERPRENEURS.COM – Kue keranjang, atau yang dikenal juga sebagai nian gao dalam bahasa Mandarin, merupakan salah satu elemen sentral dalam perayaan Imlek yang kaya akan makna dan sejarah. Kue yang terbuat dari tepung beras ketan ini tidak hanya dihargai karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lengket, tetapi juga karena simbolisme yang mendalam dalam budaya Tionghoa. Artikel ini akan menggali makna di balik kue keranjang dan peranannya dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Sejarah dan Asal Usul Kue Keranjang

Kue keranjang memiliki sejarah yang panjang dalam budaya Tionghoa dan telah menjadi bagian dari perayaan Imlek selama berabad-abad. Nama “nian gao” secara harfiah berarti “kue tahunan” atau “kue tinggi”, dimana kata “nian” atau “tahun” juga mengandung arti lain yaitu “lengket”, dan “gao” atau “kue” yang memiliki homofon dengan “tinggi” diucapkan dalam bahasa Mandarin. Kue ini secara tradisional disiapkan sebagai persembahan kepada dewa-dewa dan leluhur sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah yang telah diterima dan harapan untuk tahun yang akan datang.

Makna Simbolis Kue Keranjang

Kue keranjang melambangkan pertumbuhan, kemakmuran, dan peningkatan dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan permainan kata dalam bahasa Mandarin di mana “gao” berarti tinggi. Oleh karena itu, memakan kue keranjang diharapkan dapat membawa kemajuan dalam karier, bisnis, dan pertumbuhan pribadi. Selain itu, teksturnya yang lengket melambangkan keluarga yang tetap bersatu dan melekat satu sama lain, menekankan pentingnya ikatan keluarga dan persatuan.

Tradisi Memasak dan Menyajikan Kue Keranjang

Kue keranjang biasanya dibuat dengan mencampurkan tepung beras ketan yang manis dengan air, yang kemudian dikukus selama beberapa jam hingga menjadi padat dan lengket. Tradisi menyajikan kue keranjang bervariasi di berbagai daerah, namun seringkali kue ini dipotong menjadi irisan tipis dan digoreng atau hanya dikukus kembali hingga lunak. Di beberapa tempat, kue keranjang juga disajikan dengan parutan kelapa atau dioles dengan telur dan digoreng, menambahkan tekstur dan rasa yang kaya.

Kue Keranjang dalam Pertemuan Keluarga

Perayaan Imlek tidak lengkap tanpa pertemuan keluarga besar. Kue keranjang sering hadir dalam pertemuan tersebut sebagai hidangan penutup yang disajikan bersama dengan hidangan lainnya. Ini merupakan simbol dari keharmonisan dan kebahagiaan yang dibagikan bersama anggota keluarga. Menyantap kue keranjang bersama-sama juga dianggap sebagai cara untuk mempererat hubungan antar generasi dan memperkuat hubungan sosial.

Kue keranjang adalah lebih dari sekadar makanan lezat yang disajikan selama Imlek. Ini adalah pembawa makna mendalam, mengajarkan kita tentang harapan dan doa untuk masa depan yang lebih baik, pentingnya kemakmuran dan pertumbuhan, serta mengingatkan akan kehangatan dan kekuatan dari ikatan keluarga. Dalam setiap lapisan kue keranjang, terkandung makna dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek.