Bank Jago telah meresmikan kolaborasi strategis dengan Tencent Cloud, sekaligus meluncurkan platform perbankan berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di Indonesia. Tak hanya menginvestasikan dana Rp1,5 triliun, kerja sama ini juga mengintegrasikan teknologi Tencent Hunyuan AI ke sistem core banking, sehingga mampu memproses 2,3 juta transaksi per detik dengan latensi 8 milidetik.
Di sisi penawaran layanan, Direktur Utama Bank Jago, Haru Koesmahargyo, menjelaskan keunggulan sistem: “AI kami tidak hanya menganalisis 128 parameter risiko kredit secara real-time, tetapi juga memangkas waktu persetujuan KTA digital dari 2 hari menjadi 4 menit.” Lebih lanjut, fitur AI Wealth Advisor turut merekomendasikan portofolio investasi personalisasi dengan akurasi prediksi return 92%, di mana analisisnya memadukan data pasar global dan profil risiko nasabah.
Sementara itu, Tencent Cloud telah menyematkan teknologi quantum-safe encryption untuk melindungi 25 juta data nasabah. Menurut VP Tencent Cloud Asia, Li Ming, selain keamanan, algoritma federated learning mereka juga memungkinkan pelatihan model AI tanpa ekspor data sensitif keluar Indonesia.
Hasilnya, uji coba fase beta telah membuktikan efisiensi sistem: chatbot AI tidak hanya menyelesaikan 89% keluhan nasabah tanpa intervensi manusia, tetapi sistem deteksi penipuan pun mengurangi insiden phishing hingga 67% dalam tiga bulan. Sebagai contoh, UMKM seperti Dina (34), pemilik kafe di Bandung, mengaku, “Pinjaman Rp200 juta langsung cair 15 menit setelah AI menganalisis riwayat transaksi saya.”
Di tengah inisiatif ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara aktif mengawasi implementasi melalui audit algoritma bulanan. Menurut Kepala Departemen Teknologi OJK, Ahmad Fuad, “Kami tidak sekadar memastikan AI bebas bias, melainkan juga memastikan kesesuaian dengan regulasi perlindungan konsumen.”
Kedepannya, Bank Jago telah merencanakan ekspansi layanan AI ke pembayaran QR lintas negara via integrasi WeChat Pay pada 2026. Dengan demikian, kolaborasi ini tidak hanya mentransformasi layanan perbankan lokal, tetapi sekaligus menetapkan standar baru industri keuangan digital berbasis presisi data real-time dan keamanan siber mutakhir.