Universitas Indonesia (UI) meminta promotor dan Kepala Program Studi Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) untuk meminta maaf terkait pelanggaran yang ditemukan dalam disertasi doktor Bahlil Lahadalia. Menteri Investasi tersebut diduga melanggar aturan akademik dengan menjiplak sebagian isi disertasi tanpa memberikan atribusi yang sesuai.

Kasus ini terungkap setelah adanya temuan bahwa beberapa bagian disertasi Bahlil serupa dengan karya tulis orang lain. UI menegaskan bahwa mereka berpegang pada standar akademik yang ketat dan tidak akan mentolerir tindakan yang dapat merusak reputasi universitas.

Rektor UI menyatakan bahwa institusi ini berkomitmen penuh untuk menjaga integritas akademik. Meskipun disertasi tersebut telah disetujui, UI mengakui perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap pengawasan penelitian mahasiswa, terutama terkait penyusunan disertasi.

Universitas Indonesia mendesak promotor dan kaprodi SKSG untuk segera mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf kepada masyarakat serta komunitas akademik. Permintaan maaf ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap universitas.

Selain itu, UI akan melakukan perbaikan dalam mekanisme pengawasan dan pembimbingan untuk penelitian mahasiswa. Universitas ini berencana menerapkan prosedur yang lebih ketat dalam menilai karya ilmiah, termasuk disertasi doktor. Langkah ini bertujuan untuk memastikan tidak ada lagi penyimpangan akademik di masa mendatang.

UI juga akan meninjau kembali proses akreditasi program studi dan meningkatkan kualitas pengajaran serta pengawasan terhadap penelitian. Mereka ingin menjaga kualitas pendidikan di UI tetap tinggi dan sesuai dengan standar internasional.

Dengan kejadian ini, UI mengingatkan seluruh civitas akademika untuk tetap menjaga etika akademik dan mematuhi prinsip kejujuran dalam setiap aspek pendidikan dan penelitian. Universitas berharap agar insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait.