Budi, pedagang bakso keliling di Bandung, memposting video TikTok pada 12 Juni 2024 yang menggemparkan. Dalam klip 30 detik itu, ia menunjukkan cara membayar bakso pakai emas digital via aplikasi TrovePay. Video tersebut meraup 4,2 juta views dalam 48 jam. “Dulu cuma terima cash atau e-wallet, sekarang bahkan bisa bayar pake 0,01 gram emas!” ujar Budi sambil menggesek QR code khusus di gerobaknya.
Cara Bayar: Scan QR, Konversi Jadi Emas
Budi berkolaborasi dengan platform fintech TrovePay yang mengembangkan sistem pembayaran berbasis emas digital. Pelanggan mengunduh aplikasi, membeli emas digital dalam satuan gram (1 gram = Rp 1,2 juta), lalu scan QR code di gerobak bakso. Sistem otomatis mengonversi harga bakso (Rp 15.000) menjadi 0,0125 gram emas. “Setiap transaksi langsung masuk ke dompet digital saya dalam bentuk rupiah atau emas. Saya pilih rupiah biar aman,” jelas Budi.
Omzet Naik 3 Kali Lipat dalam 2 Minggu
Sejak viral, omzet Budi melonjak dari Rp 2 juta menjadi Rp 6 juta per hari. Sebanyak 40% transaksi kini menggunakan emas digital, terutama dari anak muda dan investor kripto yang penasaran. “Saya beli 5 mangkok sekaligus pakai emas biar dapat discount 10%,” kata Andra, pelanggan yang membayar dengan 0,06 gram emas senilai Rp 72.000.
Dukungan Fintech hingga Respons Bank Sentral
TrovePay memberikan Budi komisi 5% dari setiap transaksi emas digital dan meminjamkan gerobak baru berdesain futuristik. Namun, Bank Indonesia mengingatkan risiko volatilitas harga emas. “Transaksi harus mengacu harga spot BI untuk hindari selisih nilai,” tegas Kepala BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers.
Pelanggan Pro-Kontra: “Asyik Tapi Bikin Pusing”
Sebagian pelanggan mengeluh rumitnya konversi unit. “Hitungan gram ke rupiah bikin pusing. Mending bayar cash,” ujar Sari, ibu rumah tangga. Tapi kalangan milenial justru antusias: “Ini cara investasi sambil kulineran!” tukas Rian, mahasiswa yang aktif trading emas.
Tren Baru UMKM? 50 Pedagang Ikut Daftar
Kesuksesan Budi memicu gelombang minatan. Lebih dari 50 pedagang Bandung mendaftar ke TrovePay dalam seminggu. Dinas Koperasi Jabar bahkan mengadakan pelatihan penggunaan emas digital untuk 300 UMKM. “Kami targetkan 1.000 pedagang pakai sistem ini sebelum 2025,” ujar Direktur TrovePay, Aldo Wijaya.
Peringatan Ahli: “Jangan Sampai Lupa Realita”
Ekonom Universitas Padjadjaran, Prof. Arief Anshory, mengingatkan agar tren ini tak sekadar gimmick. “Emas digital tidak menyelesaikan masalah utama UMKM, seperti akses modal dan inflasi bahan baku. Jangan sampai pedagang terjebak fluktuasi harga,” paparnya.
Kini, gerobak bakso Budi kerap dikerumuni anak muda yang ingin mencicipi “bakso seharga emas”. Satu hal pasti: inovasi receh ini berhasil membawa dunia investasi ke pinggir jalan—satu mangkok demi satu mangkok.