Empat kapal yang membawa ratusan migran tenggelam di perairan antara Yaman dan Djibouti. Insiden ini mengakibatkan satu korban tewas, sementara 180 orang lainnya masih hilang. Otoritas setempat dan tim penyelamat segera bergerak untuk mencari para korban yang diduga hanyut terbawa arus laut.
Upaya Penyelamatan dan Investigasi
Tim penyelamat langsung dikerahkan begitu mendapat laporan tentang kapal yang karam. Mereka menyisir perairan dengan harapan menemukan korban yang masih selamat. Namun, gelombang tinggi dan kondisi laut yang buruk menghambat pencarian. Hingga saat ini, hanya beberapa orang yang berhasil dievakuasi, sementara sebagian besar migran masih belum ditemukan.
Pihak berwenang menduga kapal-kapal tersebut kelebihan muatan. Para migran berusaha mencapai Yaman untuk mencari kehidupan yang lebih baik atau melanjutkan perjalanan ke negara lain. Namun, kapal yang tidak memenuhi standar keselamatan justru menjadi jebakan maut bagi mereka.
Tragedi Migran yang Terulang
Insiden ini menambah panjang daftar tragedi migran yang berusaha menyeberangi laut dengan perahu tak layak pakai. Laut Yaman dan Djibouti dikenal sebagai jalur berbahaya bagi migran yang ingin melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di negara asal mereka.
Organisasi kemanusiaan terus mendesak pemerintah dan komunitas internasional untuk menangani akar masalah migrasi ini. Mereka meminta solusi yang lebih aman bagi para migran agar tragedi serupa tidak terulang. Sementara itu, tim penyelamat masih berusaha menemukan korban yang hilang dan memberikan bantuan kepada para penyintas.