Setelah menghadapi tekanan berat akibat pandemi dan ketidakpastian ekonomi global, pasar properti komersial kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Data terbaru dari berbagai lembaga riset properti memperlihatkan bahwa permintaan terhadap ruang kantor, ritel, dan properti industri mulai meningkat. Namun, perubahan tren konsumen dan dinamika bisnis baru membuat peta peluang dalam sektor ini tampak berbeda dibandingkan sebelum pandemi. Lantas, apa saja peluang yang bisa dimanfaatkan oleh investor maupun pelaku bisnis properti?
Pemulihan Didukung Adaptasi Model Bisnis
Salah satu faktor utama yang mendorong pemulihan pasar properti komersial adalah adaptasi cepat pelaku bisnis terhadap perubahan. Misalnya, banyak perusahaan yang kini menerapkan sistem kerja hybrid, sehingga memodifikasi kebutuhan mereka terhadap ruang kantor. Alih-alih menyewa kantor besar, perusahaan mencari ruang fleksibel, co-working space, atau kantor satelit di lokasi strategis.
Selain itu, sektor ritel juga beradaptasi dengan memperkuat model bisnis omnichannel. Meskipun e-commerce tetap kuat, banyak merek besar tetap membutuhkan kehadiran fisik (offline) untuk meningkatkan brand experience dan loyalitas pelanggan. Tren ini menciptakan permintaan baru terhadap properti ritel yang bisa mendukung integrasi antara kanal online dan offline.
Peluang di Sektor Pergudangan dan Logistik
Salah satu pemenang besar dalam perubahan ini adalah sektor properti industri, khususnya pergudangan dan logistik. Lonjakan belanja online memicu permintaan tinggi terhadap gudang modern yang dekat dengan pusat kota untuk mempercepat pengiriman barang. Investor kini melirik kawasan industri yang menawarkan fasilitas logistik canggih, terutama yang mendukung last-mile delivery.
Di Indonesia, misalnya, kawasan industri TRISULA 88 di pinggiran Jakarta, Surabaya, dan Medan menjadi primadona baru. Penyedia pergudangan yang menawarkan fitur-fitur ramah lingkungan, teknologi smart warehouse, serta aksesibilitas tinggi ke jalan tol dan pelabuhan diprediksi akan terus diminati dalam beberapa tahun ke depan.
Transformasi Ruang Ritel
Pusat perbelanjaan atau mal yang sempat lesu kini mulai berbenah. Banyak pengelola mal tidak lagi hanya berfokus pada tenant ritel konvensional, melainkan bertransformasi menjadi lifestyle hub. Mereka menghadirkan konsep baru seperti area F&B tematik, pusat hiburan, ruang komunitas, dan pengalaman belanja berbasis teknologi.
Hal ini membuka peluang baru bagi pengusaha yang bergerak di sektor makanan dan minuman (F&B), hiburan keluarga, serta penyedia teknologi interaktif untuk bermitra dengan pemilik properti. Ruang ritel yang mampu memberikan pengalaman berbeda kini memiliki nilai lebih dibanding sekadar tempat berbelanja.
Fokus pada Keberlanjutan (Sustainability)
Tren properti berkelanjutan semakin menguat. Banyak perusahaan, terutama multinasional, kini lebih selektif dalam memilih gedung perkantoran berdasarkan sertifikasi hijau seperti EDGE, LEED, atau Greenship. Gedung-gedung yang hemat energi, memiliki sistem pengelolaan limbah modern, dan ramah lingkungan menjadi daya tarik utama.
Investor yang memasukkan elemen sustainability dalam proyeknya, baik pada tahap pembangunan baru maupun renovasi, memiliki peluang lebih besar untuk menarik penyewa premium dan menjaga nilai aset dalam jangka panjang.
Perkantoran Kelas Menengah Berkembang
Di tengah tren kerja hybrid, kebutuhan ruang kantor tetap ada, tetapi dengan karakteristik baru. Banyak startup dan perusahaan skala menengah mencari ruang kantor berukuran sedang di lokasi yang lebih terjangkau namun tetap strategis. Properti komersial di daerah pinggiran pusat bisnis (secondary CBD) atau bahkan di kota-kota satelit menjadi alternatif menarik.
Developer yang mampu menawarkan ruang kantor fleksibel, biaya operasional rendah, serta fasilitas bersama seperti ruang meeting modern, area santai, dan konektivitas internet berkecepatan tinggi akan memiliki keunggulan kompetitif.
Digitalisasi Properti Komersial
Teknologi menjadi kunci dalam pemulihan dan pertumbuhan properti komersial. Penggunaan platform digital untuk pemasaran properti, virtual tour, smart building management, hingga penggunaan AI untuk mengoptimalkan penggunaan energi menjadi semakin umum.
Startup di bidang proptech (property technology) juga mulai banyak bermunculan, menawarkan solusi mulai dari pencarian ruang sewa berbasis aplikasi hingga manajemen properti otomatis. Kolaborasi antara pengembang properti dan perusahaan teknologi membuka peluang inovasi baru untuk menarik penyewa dan investor yang lebih muda dan melek teknologi.
Kesimpulan
Pemulihan pasar properti komersial membuka berbagai peluang bagi para pelaku bisnis, pengembang, hingga investor. Namun, sukses di era baru ini membutuhkan pemahaman mendalam terhadap perubahan perilaku konsumen, adaptasi terhadap teknologi, serta kesadaran tinggi akan pentingnya keberlanjutan.
Bagi mereka yang mampu membaca tren dan beradaptasi dengan cepat, sektor properti komersial bisa menjadi ladang investasi yang menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan. Waktunya untuk berpikir lebih kreatif, kolaboratif, dan inovatif dalam memanfaatkan momentum pemulihan ini.