uberpreneurs.com – Harga daging ayam dan telur di beberapa pasar tradisional di Jawa Timur mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir, memberikan angin segar bagi konsumen yang sebelumnya merasa terbebani oleh harga yang tinggi. Penurunan harga ini dipicu oleh stabilnya pasokan dari peternak lokal yang mulai meningkat setelah beberapa waktu lalu mengalami kekurangan akibat gangguan cuaca dan distribusi. Selain itu, adanya penurunan harga pakan ternak juga berperan dalam menurunnya biaya produksi, yang akhirnya berimbas pada harga jual daging ayam dan telur di pasar.
Sebelumnya, harga daging ayam dan telur sempat meroket tinggi, terutama menjelang libur panjang atau musim tertentu, yang menyebabkan ketegangan di kalangan konsumen. Namun, dengan turunnya harga ini, para ibu rumah tangga dan pedagang kecil di Jatim merasa lebih lega karena daya beli mereka kembali stabil. Di beberapa pasar, harga daging ayam kini tercatat sekitar Rp35.000 per kg, sementara harga telur ayam juga turun menjadi Rp22.000 per rak. Perubahan harga ini tentunya membawa dampak positif bagi perekonomian rumah tangga, terutama bagi mereka yang bergantung pada konsumsi bahan pangan ini sebagai sumber protein utama.
Meskipun demikian, penting bagi pemerintah daerah untuk tetap memantau fluktuasi harga bahan pangan agar kestabilan harga tetap terjaga dalam jangka panjang. Program penyuluhan kepada peternak tentang cara-cara efisien dalam berternak dan mengelola pasokan bahan pangan juga perlu diperkuat untuk menghindari ketimpangan pasokan yang bisa kembali memengaruhi harga. Dengan demikian, kestabilan harga yang menguntungkan konsumen dapat terus terjaga, memberi dampak positif pada ekonomi lokal.