Pada awal tahun 2025, Kopi Dimensi, sebuah kedai kopi di kawasan Menteng, Jakarta, meluncurkan konsep revolusioner dalam industri F&B. Sebagai pelopor, pemilik bisnis, Dimas Prayogo, berhasil mengintegrasikan teknologi hologram dan kecerdasan buatan untuk menciptakan pengalaman memesan kopi yang unik.
Dalam implementasinya, para pelanggan dapat berinteraksi dengan pelayan virtual berbentuk hologram 3D yang muncul di meja mereka. Sehubungan dengan hal tersebut, “Hana”, nama pelayan virtual ini, tidak hanya mampu berkomunikasi dalam lima bahasa tetapi juga memahami preferensi pelanggan melalui machine learning.
Lebih lanjut, sistem AI secara aktif menganalisis riwayat pesanan dan memberikan rekomendasi menu personal. Selain itu, Hana juga menyimpan data alergi dan pantangan makanan pelanggan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan.
Sementara itu, tim teknisi Kopi Dimensi telah mengembangkan proyektor hologram khusus yang menghasilkan gambar jernih bahkan dalam kondisi terang. Kemudian, perangkat ini diintegrasikan dengan sistem pemesanan dan pembayaran digital.
Sebagai hasilnya, konsep ini menarik perhatian besar dari generasi muda. Oleh karena itu, media sosial kini dipenuhi dengan unggahan pengunjung yang berinteraksi dengan Hana. Akibatnya, Kopi Dimensi mencatat kunjungan rata-rata 500 pelanggan per hari.
Meskipun demikian, Dimas tetap mempertahankan barista manusia untuk menyeduh kopi. “Walaupun teknologi mendukung layanan, namun sentuhan manusia tetap penting dalam membuat kopi berkualitas,” jelasnya. Dengan demikian, para barista dapat fokus pada kualitas minuman tanpa terganggu tugas pelayanan.
Dalam perkembangan selanjutnya, Kopi Dimensi berencana menambahkan fitur baru. Untuk itu, tim pengembang sedang menyiapkan hologram yang bisa mendemonstrasikan proses pembuatan kopi. Di samping itu, mereka juga mengembangkan sistem yang memungkinkan pelanggan melihat preview 3D dari menu mereka.
Pada akhirnya, inovasi ini mendapat pengakuan dari Asosiasi Pengusaha Kafe Indonesia. Dengan demikian, Kopi Dimensi telah membuktikan bahwa teknologi dapat meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus efisiensi operasional dalam industri F&B.